RONA
MARSHEILA RIANA 2014-31-087
- Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Isi Rekam Medis
1. Jenis
Fasilitas Asuhan Kesehatan
1. Ambulatory care (pelayanan rawat
jalan) yang terdapat di :
a.
Rumah sakit : UGD, poliklinik, day
surgery
b. Berdiri sendiri (bisa juga berafiliasi dengan
rumah sakit) seperti klinik asuransi,
puskesmas, klinik bedah, klinik gawat darurat, klinik dialis dan pusat
kesehatan jiwa.
2. Hospital
care (pelayanan rawat inap) yang terdiri dari :
a. Hospital acute care < 30 hari
Contoh : RS. Umum, RS. Bersalin dan RS.
Bedah
b. Long
term care
Contoh
: RS. Jiwa, RS. Kusta, RS. Kanker, RS. Jantung, RS. Rehabilitasi
Ketergantungan Obat dan sebagainya.
2. Tipe
Format Rekam Medis
1. Source Oriented Medical Record (SOMR)
a. Sudah
merupakan tradisi bahwa rekam medis rumah sakit diorganisir berdasarkan bagian
pelayanan yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut (disebut orientasi
pada sumber pelayanan).
b. Selama
pasien dirawat, setiap lembar disusun berdasarkan tanggal yang disusun secara
kronologis di nurse station, jadi informasi terbaru ada di bagian paling atas
dan terlama paling bawah.
c. Sesudah
pasien pulang, catatan lembaran disusun kembali dari awal sampai akhir.
d. Informasi
terpencar dalam catatan masuk, riwayat sosial, catatan perkembangan, catatan
perawat, hasil laboratorium, radiologi, dan lain-lain.
e. Catatan
rekam medis banyak sekali dan tak tersusun
f. Pengambilan
informasi sulit dilakukan.
g. Komunikasi
terhambat.
h. Hasil
perawatan terhambat .
2. Problem
Oriented Medical Record (POMR)
Diperkenalkan oleh Lawrence L. Weed. WD
tahun 1990. POMR memberikan suatu sistem
metode dokumentasi yang mencerminkan pikiran yang logis pada pelayanan yang
diberikan dokter. Dokter menyimpulkan dan mengikuti setiap problem klinis
secara individu (sendiri-sendiri) dan memecahkan masalah tersebut secara
bersama-sama. Masalah diidentifikasi dan diberi nomor, tujuan khusus dicatat.
Reatment Plan (Rencana Pengobatan)
diidentifikasi dan diberi nomor. Rencana tindakan untuk setiap masalah dapat
dilakukan oleh multi disiplin ilmu. Setiap anggota tim dapat mencatat masalah
yang berkaitan dengan kemampuan pasien, partisipasi program dan fungsi harian
yang penting dalam penilian untuk kelanjutan pengobatan, efektifitas rencana
pengobatan dan perkembangan pengobatan. Seluruh anggota tim berpartisipasi
dalam memonitor dan mencatat segala
reaksi pasien. POMR mempunyai 4 bagian, yaitu :
1. Data Base
(Data Dasar)
Berupa : data demografi, riwayat
kesehatan data biologis, riwayat tindakan pencegahan, data berbagai faktor
resiko, dan data kesehatan lingkungan rumah dan pemukiman,struktur keluarga,
fungsi keluarga dan aplikasinya
2. Problem List (Daftar
Masalah)
Berasal dari hasil anamnesis, hasil
pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan penunjang dicatat adanya masalah:
anatomi, fisiologi, sosial, ekonomi, mental dan perilaku, dan tulisankan
penilaiannya (assessment).
3. Initial
Plan (Rencana Awal)
Pada bagian ini dicatat: diagnosis
dengan terapi, prosedur lacak dan edukasi pasien yang akan dilakukan
4.
Progress Notes (Catatan Perkembangan)
Pada bagian ini dicatat kemajuan yang
diperoleh sebagai hasil dari tindakan yang telah dilakukan untuk setiap masalah
kesehatan. Dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
-
Uraian narasi (narrative notes)
-
Lembar alur (floe sheets)
-
Ringkasan setelah pasien sembuh (discharge
summary)
3. Integrated
Medical Record (IMR)
IMR
merupakan format rekam medis yang menyusun seluruh form secara kronologis. Di
Nurse Station disusun dengan yang terbaru disusun di paling atas dan pada saat
pulang disusun kembali dari awal sampai akhir, Kunci dari IMR adalah seluruh
sumber pemberi pelayanan dijadikan satu. Catatan saat pasien pulang berisi
riwayat pasien, pemeriksaan fisik, catatan perkembangan, catatan perawat,
laporan rontgen, catatan perkembangan laporan konsultasi, dan lain-lain. Formulir-formulir untuk setiap jangka waktu
pelayanan disusun dalam seksi-seksi yang berbeda.
- Perbedaan
SOMR dan IMR
SOMR
dan IMR merupakan bentuk atau tipe format rekam medis. yaitu suatu pola
pengorganisasian dari form-form atau lembaran-lembaran dan isi rekam medis.
1.
SOMR
(Source Oriented Medical Record)
SOMR
merupakan model rekam medis berorientasi
sumber, jadi setiap unit pada sarana pelayanan kesehatan menyimpan dan mengisi
masing-masing rekaman atau data tentang pelayanan yang sudah diberikan pada
pasien tanpa melihat atau mempelajari rekaman atau catatan dari unit pelayanan
yang lain. Kelebihan dari sistem ini adalah mudah mengevaluasi setiap unit
pelayanan. Kekurangannya, jika dokter atau tenaga medis membutuhkan data medis
pasien maka akan sulit mendapatkannya karena terpisah di berbagai tempat
sehingga memakan waktu dan sumber daya. Hal ini bisa disiasati, kini banyak
fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia yang sudah sentralisasi, namun masih
terbatas pada penyimpanannya saja yang terpusat dan terintegrasi. Pengisian
data rekam medis pada setiap unit pelayanan pada umumnya tidak memperhatikan
catatan yang telah dibuat unit yang lain yang juga menangani pasien, akibatnya
penaganan terhadap pasien juga tidak berorientasi pada masalah dan tidak fokus.
Sudah
merupakan tradisi bahwa rekam medis rumah sakit diorganisir bagian pelayanan yang memberikan
pelayanan kepada pasien tersebut (disebut orientasi pada sumber
pelayanan). Setiap lembar disusun berdasarkan tanggal yang disusun secara
kronologis di nurse station, jadi informasi yang terbaru ada di bagian paling
atas dan terlama paling bawah. Sesudah pasien pulang (catatan lembaran disusun
kembali dari awal sampai akhir).
Kelebihan
dari SOMR :
Laporan
terorganisir berdasarkan setiap sumber pelayanan dalam suatu bagian
sehingga memudahkan untuk menentukan penilaian, pengobatan dan observasi pada
setiap pelayanan yang telah diberikan.
Kekurangan
dari SOMR :
Tidak
mungkin untuk menentukan secara cepat masalah dan pengobatan yang telah
diberikan kepada pasien pada suatu waktu oleh karena data terkumpul berdasarkan
pelayanan yang diberikan bukan berdasarkan masalah atau problem integrasi dari
waktu berikutnya.
2. IMR
(Integrated Medical Record)
IMR
merupakan format rekam medis yang menyusun seluruh form secara kronologis. Di
Nurse Station disusun dengan yang terbaru disusun di paling atas dan pada saat
pulang disusun kembali dari awal sampai akhir, Kunci dari IMR adalah seluruh
sumber pemberi pelayanan dijadikan satu.
Catatan
saat pasien pulang berisi riwayat pasien, pemeriksaan fisik, catatan
perkembangan, catatan perawat, laporan rontgen, catatan perkembangan, laporan
konsultasi, dan lain-lain. Formulir-formulir untuk setiap jangka waktu
pelayanan disusun dalam seksi-seksi yang berbeda. Sulit untuk membandingkan
informasi yang sama, contohnya pada tingkat gula darah puasa. Diperlukan waktu
yang lama oleh karena itu seluruh data terdapat pada bagian yang terpisah.
Ada
beberapa variasi IMR namun pada umumnya integrasi catatan perkembangan
(Progress notes) an semua pemberi pelayanan membuat catatan pada form yang
sama.
Kelebihan
dari IMR
Perkembangan
pasien dapat diketahui secara cepat, oleh karena seluruh catatan disatukan.
Mengurangi jumlah form dan mendorong pelayanan kesehatan bekerja secara tim.
Kekurangan
dari IMR
Hanya
1 orang pemberi pelayanan yang dapat mencatat perkembangan pasien pada satu
waktu. Sulit mengidentifikasi pekerjaan perorangan, kecuali catatan yang
biasanya ada titel dari pencatat dan dokter sering merasa catatan hanya menitik
beratkan pada kebiasaan untuk membedakannya dengan profesi lain yang memberikan
pelayanan kepada pasien. Keputusan untuk menentukan format RM adalah oleh staf
medis dengan persetujuan komite RM.
3. Tipe Format POMR
Metode
ini diperkenalkan oleh Lawrence L.Weed, WD (1960). Metode ini
mencerminkan pikir yang logis pada pelayanan yang diberikan dokter. dokter
menyimpulkan dan mengikuti setiap problem klinis secara individu dan memecahkan
masalah tersebut secara bersama-sama. POMR mempunyai 4 bagian, yaitu :
1. Data
base (data dasar)
Harus
ada pada setiap pasien, termasuk keluhan utama, penyakit sekarang, data sosial
yang terkait, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan data laboratorium.
2. Problem
list (daftar masalah)
Merupakan
masalah-masalah yang telah diketahui dokter seperti gejala-gejala, temuan
abnormal, temuan secara fisiologi dan diagnosis khusus.
3. The
initial plans (rencana awal)
Rencana awal ini menyelesaikan apa yang
akan dilakukan untuk mempelajari lebih mendalam mengenai kondisi pasien,
pengobatan pasien, dan memberi penjelasan kepada pasien mengenai keadaannya.
4. Progress
note (catatan perkembangan)
Follow up dari setiap masalah,
mengindikasikan apa yang terjadi pada pasien, apa yang direncanakan untuk
pasien, bagaimana reaksi pasien terhadap terapi yang diberikan.
Keuntungan POMR
1.
Dokter
diharapkan untuk mempertimbangkan seluruh problem pasien dalam segala keadaan.
2.
Catatan
jelas.
3.
Mengidentifikasikan
tujuan dan metode pengobatan.
4.
Pendidikan
Medis (Lengkapnya catatan dari dokter)
5.
Proses
menjaga mutu lebih mudah sebab data telah tersusun.
Kerugian POMR
1.
Pelatihan
dan tanggung jawab tambahan bagi staf profesional dan staf medis.
2.
Tidak
banyak fasilitas pelayanan akut melaksanakan POMR secara penuh, banyak dari
profesional kesehatan menggunakan SOAP form dari Progress Notes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar